1 Pengertian Masa Bayi
Masa
bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan setelah periode bayi baru
lahir selama dua minggu. Masa bayi sering dianggap sebagai keadaan tidak
berdaya di mana bayi setiap hari belajar untuk semakin mandiri, sehingga di akhir
masa bayi dikenal sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan.
Masa
bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya, meskipun seluruh masa anak-anak
merupakan masa dasar. Banyak ahli berkeyakinan demikian, seperti Freud yang
percaya bahwa penyesuaian diri yang kurang baik pada masa dewasa bermula dari
pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak yang kurang baik.
Ciri-Ciri
Masa Bayi :
Ciri-ciri
tertentu masa bayi, meskipun sama dengan ciri-ciri periode-periode lain dalam
rentang kehidupan, adalah sangat penting selama dua tahun masa bayi ini.
Ciri-ciri tersebut membedakan masa bayi dari periode-periode sebelumnya dan
sesudahnya. Berikut ini adalah ciri-ciri yang paling penting.
aa. Masa
Bayi adalah Masa Dasar yang Sesungguhnya
Ada
empat hal yang menyebabkan masa ini dianggap penting, yaitu :
1.
Sifat-sifat mulai terbentuk entah baik atau buruk, entah bermanfaat atau
berbahaya.
2. Masa yang mudah untuk memperbaiki kekeliruan
pemahaman.
3. Kebiasaan yang mempengaruhi pribadi dan
sosial.
4. Tahap pembelajaran yang mudah diterima.
Meskipun seluruh masa anak-anak terutama
tahun-tahun awal dianggap sebagai masa dasar, namun masa bayi adalah dasar
periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku,
sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk.
bb. Masa
Bayi adalah Masa di Mana Pertumbuhan dan Perubahan Berjalan Pesat
Bayi
berkembang pesat baik secara fisik atau psikologis. Pertumbuhan dan perubahan
intelek akan berjalan sejajar dengan perubahan fisik dan bayi pun mampu
mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan cepatnya pertumbuhan ini,
perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga dalam kemampuan.
Bayi lambat laun menjadi tidak segemuk seperti pada hari dilahirkan dan anggota
tubuh berkembang dalam perbandingan yang lebih baik terhadap kepala yang besar.
Perubahan dalam perbandingan tubuh disertai dengan pertumbuhan tinggi dan berat
tubuh. Meskipun pertumbuhan pesat terjadi pada seluruh periode bayi, namun yang
terpesat adalah dalam tahun pertama.
cc. Masa
Bayi adalah Masa Berkurangnya Ketergantungan
Berkurangnya
ketergantungan pada orang lain merupakan efek dari pesatnya perkembangan
pengendalian tubuh yang memungkinkan bayi beradaptasi atau bergerak bebas.
dd. Masa
Bayi adalah Masa Meningkatnya Individualitas
Pada
masa ini bayi dituntut untuk lebih mandiri dalam penampilan dan pola- pola
perilaku maka bayi harus diperlakukan sebagai individu. Tidak dapat lagi semua
bayi diharapkan tumbuh berdasarkan makanan yang sama atau adanya jadwal makan
dan tidur yang sama. Tidak dapat diharapkan teknik-teknik latihan anak yang
sama akan cocok untuk semua bayi. Sekalipun bayi belum mencapai ulang tahunnya
yang pertama, kebanyakan orang tua mengetahui bahwa bayi adalah individu dan
harus diperlakukan sebagai individu.
ee. Masa Bayi adalah Permulaan Sosialisasi
Egosentrisme,
yaitu diri bayi yang muda belia, cepat berubah menjadi keinginan untuk menjadi
bagian dari kelompok sosial dengan memprotes kalau dibiarkan sendiri selama
beberapa waktu dan dengan mencoba memperoleh perhatian dari orang lain melalui
segala macam cara yang dapat dilakukannya. Salah satu caranya adalah dengan
perilaku akrab. Bayi lebih dapat mengandalkan perhatian dan kasih sayang ibu
atau perhatian pengganti ibu daripada anggota-anggota keluarga lain atau
orang-orang lain.
f. Masa Bayi adalah Permulaan Berkembangnya
Penggolongan Peran Seks
Masa
ini merupakan masa dimana bayi dididik untuk dikenalkan dengan kebiasaan
menurut jenis kelaminnya masing-masing.sehingga bagi bayi perempuan terlihatlah
secara otomatis kelemahanya yaitu suka menangis dan tanda lainnya. Sedangkan
anak laki-laki, diberi pakaian warna biru, diselimuti dengan selimut biru dan
kamarnya tidak diberi hiasan jumbai-jumbai dan karet-karet seperti kamar anak
perempuan. Mainan mereka juga dipilihkan sesuai dengan jenis kelamin mereka
masing-masing.
gg. Masa
Bayi adalah Masa yang Menarik
Bayi
terlihat menarik mungkin dari bentuk tubuhnya dan apabila diberi selimut atau
baju yang lucu akan semakin menarik. Jika sifat ketergantungan mereka semakin
berkurang maka kemenarikan mereka juga berkurang
hh. Masa
Bayi adalah Permulaan Kreativitas
Bayi
memang lemah namun ia selalu belajar mengembangkan minat dan memulai
kreativitas kemudian menyesuaikan diri dalam lingkungan.
i. i. Masa Bayi adalah Masa Berbahaya
Bahaya
bisa terjadi kapan saja terutama pada masa bayi, karena bahaya ini dapat berupa
fisik dan psikologis yang berakibat sangat fatal bagi perkembangn si bayi. Di
antara bahaya-bahaya fisik, yang paling parah adalah penyakit dan kecelakaan
karena sering menyebabkan ketidakmampuan atau bahkan kematian. Karena pola
perilaku, minat, dan sikap terbentuk selama masa bayi, maka bahaya psikologis
dapat terwujud kalau diletakkan dasar-dasar yang buruk pada masa ini.
3. Tugas
dalam Perkembangan Masa Bayi
Beberapa
tugas yang harus dipenuhi selama rentang kehidupan pada masa bayi antara lain
sebagai berikut.
a) Belajar berjalan pada usia 9.0 – 15.0
bulan.
b) Belajar memakan makan padat.
c) Belajar berbicara.
d) Belajar buang air kecil dan buang air
besar.
e) Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
f) Mencapai kestabilan jasmaniah
fisiologis.
g) Membentuk konsep-konsep sederhana
kenyataan sosial dan alam.
h) Belajar mengadakan hubungan emosional
dengan orang tua, saudara, dan orang lain.
i) Belajar mengadakan hubungan baik dan
buruk dan pengembangan kata hati.
4. Perkembangan
Fisik pada Masa Bayi
Masa
bayi merupakan suatu masa di mana pertumbuhan sorang individu berkembang dengan
pesat. Selama tahun pertama, peningkatan berat tubuh lebih besar daripada
peningkatan tinggi, namun demikian pula sebaliknya pada tahun kedua.
Gerakan-gerakan
tubuh yang dimotori dengan kerja sama antara otot, otak, dan saraf kita namakan
motorik. Mula-mula bayi dapat menguasai otot-otot bibir, lidah, mata, dan
sebagainya, kemudian ia menguasai otot-otot leher dan bahunya.
Beberapa
perkembangan fisik yang harus dilalui bayi hingga pada akhir masa bayi ialah
sebagai berikut:
a. Pada tahun pertama pertumbuhan fisik
sangat cepat sedangkan tahun kedua mulai mengendur.
b. Pola perkembangan bayi pria dan wanita
sama.
c. Tinggi badan secara proporsional lebih
lambat dari pertumbuhan berat badan selama tahun pertama dan lebih cepat pada
tahun kedua.
d. Dari 20 gigi seri, kira-kira 16 telah
tumbuh selama masa bayi berakhir. Gigi pertama muncul kira-kira pada usia 6-8
bulan. Gigi seri bawah muncul terlebih dahulu kemudian menyusul tumbuhnya gigi
seri bagian atas. Pada umur satu tahun rata-rata bayi mempunyai 4 sampai 6 gigi
dan pada umur dua tahun 16 gigi.
e. Pertumbuhan otak tampak dengan bertambah
besrnya ukuran tengkorak kepala. Diperkirakan seperempat (1/4) dari berat otak
orang dewasa dicapai pada usia sembilan bulan dan tiga perempat (3/4) pada
akhir tahun kedua.
f. Organ keindraan berkembang dengan cepat
selama masa bayi dan sanggup berfungsi dengan memuaskan sejak bulan-bulan
pertama dari kehidupan. Dengan berkembangnya koordinasi otot-otot mata pada
bulan ketiga maka bayi telah sanggup melihat dengan jelas. Alat indra lainnya
yang juga berkembang ialah pendengaran dan penciuman.
g. Fungsi-fungsi fisiologis. Masa bayi
merupakan masa di mana dasar pembinaan pola-pola fisiologis seperti makan,
tidur, dan buang air harus terbentuk. Walaupun pembentukan kebiasaan tidak
terselesaikan pada akhir masa bayi
h. Perkembangan penguasaan otot-otot.
Perkembangan penguasaan otot-otot mengikuti pola yang jelas dan dapat diduga
yang ditentukan oleh hukum arah perkembangan. Menurut hukum ini penguasaan atau
pengendalian otot-otot bergerak melalui tubuh dari arah kepala menuju kaki.
Beberapa
urutan perkembangan motorik selama masa bayi mulai dari umur 1-24 bulan ialah
sebagai berikut :
Usia (dalam bulan)
|
Perkembangan motoric
|
1
|
Gerakan reaksi (negatif =
menangis, positif = senyum, dan spontan = menggerak-gerakkan kaki dan
tangan).
|
2
|
Memutar ke kanan dan ke kiri.
|
3
|
Menarik-narik selimut dan baju.
|
4
|
Menegakkan kepala ke arah dua
belah tangan.
|
5
|
Dapat menelungkup beberapa menit.
|
6
|
Mengamati mainan yang dipegang.
|
7
|
Menarik kepala ke depan.
|
8
|
Duduk beberapa menit.
|
9
|
Dapat duduk sendiri.
|
10
|
Merangkak.
|
11
|
Berdiri sendiri.
|
12
|
Mulai dapat berjalan.
|
18
|
Dapat berjalan dengan baik dan
dapat menaiki kursi atau tangga.
|
24
|
Dapat naik dan turun tangga, dan
berlari.
|
Perkembangan Psikologis
Masa bayi adalah masa pembentukan psikologis
fundamental untuk makan, tidur, dan buang air, meskipun pembentukan kebiasaan
tersebut mungkin tidak selesai pada akhir masa bayi.
a. Pola tidur
Selama
tahun pertama masa bayi, lama rata-rata tidur malam meningkat dari 8½ jam pada
tiga minggu pertama hingga 10 jam pada 12 minggu pertama dan selanjutnya tetap
konstan selama sisa tahun tersebut. Selama tiga bulan pertama, penurunan jumlah
waktu tidur siang diimbangi oleh peningkatan jumlah waktu tidur malam.
b. Pola makan
Sejak
kelahiran hingga usia empat atau lima bulan, semua pola makan adalah dalam
bentuk mengisap dan menelan. Mengunyah umumnya muncul sebulan sesudah
menggigit. Ketidaksukaan makan yang mulai berkembang pada tahun kedua sering
merupakan akibat dari perpanjangan pola makan ala bayi. Setelah terbiasa dengan
makanan cair, cukup sulit bagi bayi untuk menyesuaikan diri dengan makanan yang
agak keras.
c. Pola buang air
Pengendalian (kontrol) buang air besar
rata-rata mulai pada usia enam bulan, sedangkan pengendalian buang air kecil
mulai antara usia 15 dan 16 bulan. Dalam hal buang air besar, kebiasaan
pengendalian terbentuk pada akhir masa bayi, meskipun sekali-kali dapat juga
terjadi penyimpangan, khususnya ketika bayi lelah, sakit, atau secara emosional
sangat senang. Sebaliknya pengendalian buang air kecil, belum sempurna pada
akhir masa bayi.
Perilaku Emosional dalam Masa Bayi
Ada
dua ciri khusus dari emosi masa bayi :
1. Emosi bayi disertai oleh reaksi perilaku yang terlampau hebat bagi rangsangan
yang menimbulkannya, terutama dalam hal marah dan takut.
2. Emosi lebih mudah dibiasakan pada masa bayi dibandingkan pada periode-periode
lain. Ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan intelektual bayi sehingga
mereka mudah dan cepat bereaksi terhadap rangsangan yang pada waktu lalu
membangkitkan reaksi emosional.
Pola Emosional yang Umum
Pola
emosional yang lazim pada masa bayi adalah sebagai berikut.
a. Kemarahan
Perangsang
yang membangkitkan kemarahan bayi adalah campur tangan terhadap gerakan-gerakan
mencoba menghalangi keinginannya. Tanggapan marah mengambil bentuk menjerit,
meronta-ronta, menendang kaki, mengibaskan tangan, dan memukul apa saja yang
ada di dekatnya. Pada tahun kedua bayi dapat juga melonjak-lonjak,
berguling-guling, meronta-ronta dan menahan nafas.
b. Ketakutan
Perangsang
yang dapat membangkitkan ketakutan bayi adalah suara keras; orang, barang, dan
situasi asing; ruangan gelap; tempat tinggi. Pada usia 8 bulan sampai 1 tahun,
bayi akan menangis terhadap benda, situasi, atau orang yang asing. Tanggapan
rasa takut pada masa bayi terdiri dari upaya menjauhkan diri dari perangsang
yang menakutkan dengan merengek, menangis, dan menahan nafas.
c. Rasa ingin tahu
Bayi
mudah mengungkapkan rasa ingin tahunya terutama melalui ekspresi wajah
menegangkan otot muka, membuka mulut, dan menjulurkan lidah. Kemudian, bayi
akan menangkap barang yang membangkitkan rasa ingin tahunya tersebut, memegang,
membolak-balik, dan melempar.
d. Kegembiraan
Pada
usia 8 minggu bayi akan senyum atau tidur pulas jika merasa kenyang, hangat dan
nyaman. Pada bulan kedua dan ketiga, bayi bereaksi pada orang yang mengajaknya
bercanda, mengelitik, dan memperhatikannya. Mereka mengungkapkan rasa senang
atau kegembiraannya dengan tersenyum dan menggerakkan lengan serta kakinya.
e. Afeksi
Setiap
orang yang mengajak bayi bermain, mengurus kebutuhan jasmaninya, atau
memperlihatkan afeksi akan merupakan perangsang untuk afeksi mereka. Umumnya,
bayi mengungkapkan afeksinya dengan memeluk, menepuk, dan mencium barang atau
orang yang dicintai. Pada usia 1-3 tahun, emosi anak kemungkinan dapat
dipengaruhi maka anak dapat turut menyayangi, mengasihi ataupun membenci sesuatu.
Perkembangan Bicara
Berbicara merupakan sarana
berkomunikasi. Bicara merupakan keterampilan mental-motorik. Bicara tidak hanya
melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda, tetapi juga
mempunyai aspek mental yakni kemampuan mengaitkan arti dengan bunyi yang
dihasilkan.
Beberapa
tugas yang terlibat dalam belajar berbicara, antara lain:
a. Pengucapan
Bayi
belajar mengucapkan kata-kata sebagian melalui coba-coba tetapi terutama dengan
meniru ucapan orang dewasa.
b. Membangun Kosa Kata
Mula-mula
bayi belajar nama-nama orang dan benda, kemudian kata-kata kerja.
c. Kalimat
“Kalimat”
bayi yang pertama muncul antara usia dua belas dan delapan belas bulan,
biasanya terdiri dari satu kata yang disertai dengan isyarat.
Beberapa
bentuk komunikasi prabicara, yaitu sebagai berikut.
a. Menangis
Menangis adalah salah satu dari cara-cara
pertama bayi berkomunikasi dengan dunia pada umumnya. Pada minggu ketiga atau
keempat dapat diketahui apa maksud tangis bayi melalui nada, intensitas dan
gerakan-gerakan badan yang mengiringinya. Sebelum usia tiga tahun kebanyakan
bayi sudah belajar bahwa menangis adalah cara yang manjur untuk memperoleh
perhatian.
b. Berceloteh
Berceloteh dimulai pada bulan kedua atau
ketiga, mencapai puncaknya pada delapan bulan dan kemudian berangsur-angsur
berubah menjadi bicara yang benar-benar. Ocehan menghilang sama sekali pada
saat masa bayi berakhir.
c. Isyarat
Bayi menggunakan gerakan isyarat sebagai
pengganti bicara, bukan sebagai pelengkap pembicaraan seperti yang dilakukan
oleh kebanyakan anak yang lebih tua, remaja dan orang dewasa. Banyak bayi
menggunakan isyarat yang dikombinasikan dengan kata-kata untuk membuat kalimat.
d. Ungkapan-ungkapan emosi
Ungkapan emosi merupakan bentuk prabicara
yang paling efektif, karena tidak ada yang lebih ekspresif daripada
isyarat-isyarat wajah yang oleh bayi digunakan untuk mengatakan keadaan
emosinya kepada orang lain. Alasan mengapa ungkapan emosi merupakan bentuk
prabicara yang bermanfaat adalah:
· Karena bayi belum mempelajari
pengendalian emosi, maka mudahlah bagi orang lain untuk mengetahui emosi apa
yang mereka alami melalui ungkapan-ungkapan wajah dan badan.
· Bayi lebih mudah mengerti orang lain
melalui ungkapan wajah daripada melalui kata-kata.
Perkembangan Sosialisasi
Perkembangan
sosial yang dini memainkan peranan yang sangat penting dalam menentuan hubungan
sosial di masa depan dan pola perilaku terhadap orang lain. Karena kehidupan
bayi berpusat di sekitar rumah, maka di rumahlah diletakkan dasar perilaku dan
sikap sosialnya kelak. Terdapat sedikit bukti yang menyatakan bahwa sikap
social atau antisocial merupaan sikap bawaan. “Pengalaman inersaksi sosial di
dalam keluarga turut menentukan menentukan pula cara-cara tingkah lakunya
terhadap orang lain. Apabila interaksi sosialnya di dalam keluarga tidak
lancar, maka besar kemungkinannya bahwa interaksi sosialnya di dalam dengan
masyarakat juga berlangsung dengan tidak lancer. Apakah seseorang menjadi
terikat ke luar atau ke dalam (ekstrovert atau introvert) bergantung terutama
pada pengalaman-pengalaman sosial awal.
Mengapa
dasar-dasar sosial yang di sini sangat penting adalah bahwa sekali terbentuk
dasar-dasar itu cenderung menetap kalau anak-anak menjadi lebih besar. Anak
yang pada saat bayi sering menangis, cenderung agresif dan menunjukan
perilaku-perilaku yang mencari perhatian. Sebaliknya, bayi yang ramah dan lebih
bahagia biasanya penyesuaian sosialnya lebih baik apabila telah menjadi besar
nanti.
Beberapa
reaksi bayi terhadap orang dewasa antara lain sebagai berikut :
a. Dua sampai tiga bulan
Bayi
dapat membedakan manusia dari benda mati dan bayi tahu bahwa manusialah yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Bayi puas bila berada bersama manusia dan
tidak senang bila ditinggal sendiri.
b. Empat sampai lima bulan
Bayi
ingin digendong oleh siapa saja yang mendekatinya. Ia memberikan reaksi yang
berbeda kepada wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara yang menunjukan amarah.
c. Enam sampai tujuh bulan
Bayi
membedakan “teman” dan “orang-orang asing” dengan tersenyum pada yang pertama
dan memperlihatkan ketakutan akan kehadiran pada orang yang terakhir. Ini
merupakan awal dari “masa lalu”, juga merupakan permulaan dari “masa terikat”-
yaitu masa dimana bayi menunjukan keterikatan yang kuat kepada ibu pengganti
dan berkurangnya keramahtamahan.
d. Delapan sampai sembilan bulan
Bayi
mencoba meniru kata-kata, isyarat, dan gerakan-gerakan sederhana dari orang
lain.
e. Dua belas bulan
Bayi
mulai bereaksi terhadap larangan “jangan-jangan”.
f. Enam belas sampai delapan belas bulan
Negativisme,
dalam bentuk keras kepala tidak mau mengikuti permintaan atau perintah dari
orang dewasa ditunjukan dengan perilaku menarik diri atau ledakan amarah.
g. Dua puluh dua sampai dua puluh empat
bulan
Bayi
bekerja sama dalam sejumlah kegiatan rutin seperti berpakaian, makan, dan
mandi.
Beberapa
reaksi sosial terhadap bayi-bayi lain antara lain sebagai berikut :
1. Empat sampai lima bulan
Bayi
mulai menarik perhatian bayi atau anak lain dengan melambungkan badan ke atas
dan ke bawah, menendang, tertawa, atau bermain dengan ludah.
2. Enam sampai tujuh bulan
Bayi
tersenyum terhadap bayi lain dan menunjukan minat terhadap tangisannya.
3. Delapan sampai tiga belas bulan
Bayi mencoba meramasi pakaian
dan rambut bayi-bayi lain, meniru perilaku dan suara mereka dan bekerja sama
dalam menggunakan mainan, meskipun ia cenderung bingung bila bayi lain
mengambil salah satu mainannya.
4. Tiga belas sampai delapan belas bulan
Berebut mainan sekarang berkurang dan
bayi lebih bekerja sama dalam bermain dan mau berbagi rasa.
5. Delapan belas sampai dua puluh empat bulan
Bayi lebih berminat bermain dengan bayi lain
dan menggunakan bahan-bahan permainan untuk membentuk hubungan sosial
dengannya.
Bahaya-Bahaya dalam Perkembangan Masa Bayi
Karena
masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya merupakan bahaya bagi bayi.
Bahaya itu merupakan bahaya fisik dan psikologis atau keduanya. Dalam tahun
pertama dalam masa bayi, bahaya fisik cenderung lebih banyak dan lebih parah
daripada bahaya-bahaya psikologis. Dalam tahun kedua terjadi sebaliknya.
Keduanya merupakan bahaya yang serius, jadi sedapat mungkin harus dicegah dan
segala sesuatu harus dilakukan untuk memperkecil intensitasnya kalau memang
bahaya itu terjadi.
- Bahaya Fisik
Beberapa
bahaya fisik dalam perkembangan masa bayi antara lain sebagai berikut :
- Kematian Kematian : Meredith telah melaporkan bahwa kematian banyak terjadi selama tiga bulan daripada sesudahnya dan kurang lebih dari dua pertiganya terjadi dalam bulan pertama.
- Kematian Ranjang: Bayi yang kelihatan sehat dan normal kadang-kadang menjadi korban kematian mendadak dan tidak diduga. Sampai sekarang ilmu medis belum dapat mengetahui apa penyebab kematian yang disebut kematian ranjang. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa hal ini terjadi pada bayi yang mengalami ketidaknormalan pada pernafasan atau mempunyai kondisi tidak normal pada waktu lahir seperti sakit kuning. Kematian ini sering terjadi pada tahun pertama masa bayi daripada tahun kedua.
- Penyakit : Meskipun benar bahwa banyak kematian dalam bulan-bulan pertama disebabkan karena penyakit separti gastrointestinal atau komplikasi pernafasan, tetapi jumlah kematian yang dulu disebabkan karena penyakit parah sekarang jauh lebih berkurang karena sekarang bayi diberi suntikan dan vaksinasi untuk memperkebal tubuh tehadap penyakit.
- Kecelakaan : Pada tahun pertama kecelakaan tidak banyak terjadi karena bayi sangat terlindungi dalam tempat tidur. Namun dalam tahun kedua pada saat bayi dapat bergerak lebih bebas dan tidak sangat dilindungi, kecelakaan lebih sering terjadi.
- Kurangnya gizi : Kekurangan gizi dapat disebabkan karena kurang makan atau diet yang tidak seimbang, tidak saja dapat merusak pertumbuhan fisik tetapi juga merusak perkembangan mental. Kalau pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu anak tidak dapat mencapai potensi-potensi intelektualnya.
- Dasar untuk menjadi gemuk : Banyak orang tua menyamakan arti sehat dengan bayi yang montok dan mereka berusaha dengan segala macam cara agar anaknya gemuk. Berbagai telaah medis menunjukkan bahwa ada 3 periode kritis dalam perkembangan sel-sel lemak. Yang pertama 3 bulan sebelum kelahiran, yang ke 2 dalam 3 tahun pertama setelah lahir, dan yang ke 3 selama awal masa remaja.
Bahaya
yang Umum dalam Membentuk Kebiasaan Fisiologis
Beberapa
bahaya yang umum dalam membentuk kebiasaan fisiologis antara lain sebagai
berikut :
a. Kebiasaan makan
Bayi
yang menetek terlampau lama menunjukkan tanda-tanda tegang. Mereka lebih lama
terlibat dalam kegiatan menghisap ibu jari. Lebih banyak mengalami kesulitan
tidur dan lebih gelisah daripada bayi yang menetek lebih singkat.
b. Kebiasaan tidur
Menangis,
permainan yang berat dengan orang dewasa atau kegaduhan dapat membuat anak
menjadi tegang dan sulit tidur. Jadwal tidur yang tidak memenuhi persyaratan
membuat bayi tegang dan menolak tidur.
c. Kebiasaan pembuangan
Kebiasaan
ini tidak dapat dibentuk sebelum saraf dan otot-otot berkembang dengan baik.
Mencoba melatih pembuangan terlampau awal membuat bayi tidak mau bekerja sama
dalam membentuk kebiasaan ini kalau ia sudah matang nantinya.
Bahaya Psikologis
Beberapa
bahaya psikologis dalam masa bayi disebabkan oleh beberapa hal berikut :
a. Bahaya dalam berbicara
Kelambatan
dalam berbicara, seperti halnya kelambatan dalam pengendalian motorik menjadi
serius dalam masa bayi karena pada masa ini diletakkan dasar- dasar untuk alat
komunikasi. Kelambatan berbicara disebabkan karena beberapa hal, yang paling
sering adalah tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya perangsang (terutama
dalam tahun pertama).
b. Bahaya emosi
Terdapat
empat bahaya psikologis umum yang sering muncul dalam hubungan perkembangan emosi dalam masa bayi, yaitu:
a. Kurangnya kasih sayang
b. Tekanan
c. Terlampau banyak kasih sayang
d. Emosi yang kuat
c. Bahaya sosial
Bahaya
sosial yang utama adalah kurangnya kesempatan dan motivasi untuk belajar
menjadi sosial. Karena kurangnya kesempatan dalam hubungan sosial dapat
mempengaruhi perkembangannya dalam pola
sosialisasi. Yang juga berbahaya adalah penyakit sosial “malu”, bahwa sifat ini
terbawa sejak bayi dimana mereka dihadapkan pada terlalu banyak orang asing dan
pengasuh asing.
d. Bahaya moralitas
Bahaya
psikologis yang serius untuk perkembangan moral di masa depan terjadi bila bayi
lebih banyak mendapatkan perhatian kalau dia melakukan sesuatu yang mengganggu
atau melawan orang lain daripada kalau melakukan tindakan yang lebih diterima.
e. Bahaya dalam perkembangan kepribadian
Konsep
diri yang sedang berkembang merupakan cermin dari tanggapan bayi mengenai
pandangan orang tentang dirinya.
f. Bahaya bermain
Orang
tua perlu berhati-hati dalam memberikan suatu mainan bagi si bayi. Karena ada
beberapa mainan dapat menyebabkan luka pada si bayi jika ia tidak hati-hati
dalam memainkannya.
Pengertian Masa Kanak-Kanak Awal
Masa anak-anak dimulai kira-kira usia 2
tahun sampai kira-kira usia 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Masa
anak-anak dibagi menjadi dua yaitu masa anak-anak awal dan masa anak-anak
akhir. Masa anak-anak awal berlangsung dari umur 2 tahun s.d. umur 6 tahun dan
masa anak-anak akhir dari 6 tahun sampai dengan pubertas. pada bab ini akan
dibahas perkembangan masa anak-anak awal.
Masa
anak awal disebut juga sebagai:
a. Usia sulit atau mengundang masalah
Biasanya
anak pada usia ini bertingkah laku bandel, keras kepala, tidak nurut, menolak,
negativistik, melawan, marah tanpa alasan, sering bangun malam karena terganggu
mimpi buruk, takut yang tidak jelas sebabnya, cemburu pada kakak atau adik.
Anak menghabiskan sebagian besar
waktunya dengan bermain baik dengan teman-teman seusianya maupun dengan mainan.
Bermain dengan mainan mencapai puncaknya pada awal masa kanak-kanak dan makin
menurun saat anak mencapai usia sekolah. Penurunan ini bukan berarti minat anak
untuk bermain dengan mainan menurun, tetapi hal ini terjadi karena pada awal
usia sekolah anak mulai banyak disibukkan dengan aktivitas permainan fisik yang
tidak menggunakan mainan. Ketika sendiri mereka masih bermain dengan mainan.
c. Usia Prasekolah
Para
pendidik menyebut masa ini dengan istilah usia prasekolah. Karena pada usia ini
anak belum cukup tua untuk masuk pendidikan formal. Untuk mempersiapkan menuju
jenjang pendidikan formal anak di usia ini biasanya anak dimasukkan ke Taman
Kanak-Kanak maupun Kelompok bermain.
d. Usia Berkelompok
Para
psikolog menyebut masa ini dengan istilah usia berkelompok. Pada masa ini anak
belajar dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan untuk kehidupan sosial
yang matang di masa-masa selanjutnya.
e. Usia Menjelajah
selain
menyebut sebagai usia berkelompok, Para psikolog juga menyebut masa ini dengan
sebutan usia menjelajah. Pada masa ini anak-anak ingin mengetahui kondisi
lingkungan, bagaimana mekanismenya, bagaimana rasanya, dan bagaimana ia bisa
menjadi bagian lingkungan.
f. Usia Bertanya
Sebutan
berikutnya menurut psikolog untuk masa ini adalah usia betanya. Salah satu cara
untuk menjelajah dan mencari tahu lingkungan sekitarnya adalah dengan bertanya.
Sehingga masa ini dsiebut dengan istilah usia bertanya.
g. Usia Meniru
Ciri yang menonjol pada anak usia
ini adalah meniru perilaku dan ucapan orang lain sehingga pada masa ini disebut
dengan istilah usia meniru.
Tugas Perkembangan Fase Kanak-kanak Awal
Tugas perkembangan menurut Robert J.
Havighurs adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam
kehidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat memberikan
kebahagian serta memberi jalan bagi tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas
perkembangan pada anak bersumber pada tiga hal, yaitu : kematangan fisik,
rangsangan atau tuntutan dari masyarakat dan norma pribadi mengenai
aspirasi-aspirasinya.
Adapun
tugas-tugas perkembangan fase kanak-kanak awal adalah sebagai berikut.
a. Belajar memakan makananan padat. Sampai akhir
masa bayi, anak sudah belajar memakan makanan padat dan keras serta telah
mencapai tingkat stabilitas fisiologis yang cukup baik.
b. Belajar berjalan. Pada saat masa bayi
berakhir, semua bayi normal telah belajar berjalan meskipun dalam tingkat
kecakapan yang berbeda-beda.
c. Belajar berbicara. Meskipun sebagian
besar bayi telah menambah kosa kata dan telah mampu mengucapkan kata-kata,
memahami arti kata dan perintah sederhana, mampu menggabungkan beberapa kata
menjadi kalimat yang berarti, namun kemampuan mereka dalam berkomunikasi dengan
orang lain untuk mengerti apa yang mereka katakan masih dalam taraf rendah.
Masih banyak yang belum mereka kuasai selum masuk sekolah
d. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran
tubuh. Tugas pokok dalam belajar mengendalikan pembuangan kotoran sudah hampir
sempurna dan akan sepenuhnya dikuasai dalam satu atau dua tahun lagi.
e. Mempelajari perbedaan dan peran yang
sesuai dengan jenis kelamin. Pada tahap ini anak belajar mengenai perbedaan
jenis kelamin dan peran yang sesuai dengan jenis kelamin.
f. Mempersiapkan diri untuk membaca. Di
akhir masa kanak-kanak awal anak harus sudah memasuki pendidikan formal dan
mulai memasuki usia sekolah. Anak harus memiliki kesiapan untuk mengikuti
aktivitas rutin di sekolah termasuk mengikuti pelajaran di sekolah seperti
membaca.
g. Mulai membedakan benar dan salah, mulai
belajar mengembangkan hati nurani. Pengetauan tentang benar dan salah masih
terbatas pada situasi rumah dan harus diperluas dengan pengertian benar dan
salah dalam hubungannya dengan orang lain di luar rumah terutama dengan
tetangga, sekolah dan teman bermain. Yang terpenting anak harus meletakkan
dasar-dasar untuk mengembangkan hati nurani sebagai bimbingan untuk perilaku
benar dan salah.
h. Belajar menghubungkan diri secara
emosional dengan orang tua, kaka, adik, dan orang lain. Anak harus belajar
memberi dan menerima kasih sayang, ia harus mulai berorientasi keluar daripada
dirinya sendiri.
i. Memperoleh stabilitas fisiologis
j. Membentuk konsep-konsep sederhana
tentang kenyataan sosial dan fisi
Karakteristik Psikososial Masa Anak-Anak Awal
(Usia 3 – 6 Tahun)
Karakteristik
psikososial anak usia 3 – 6 tahun dibagi menjadi 2 tahap yaitu:
a. Karakteristik Psikososial Anak Usia 3 - 4
Tahun
· Sudah dapat mengontrol perilakunya
sendiri.
· Sudah dapat merasakan kelucuan bila
ada hal-hal lucu atau ikut tertawa ketika orang dewasa tertawa.
· Rasa takut dan cemas mulai berkembang,
dan hal ini berlangsung sampai usia 5 tahun.
· Keinginan berdusta mulai muncul, akan
tetapi anak takut melakukannya.
b. Karakteristik Psikososial Anak Usia 5 – 6
Tahun
· Perasaan humor berkembang lebih lanjut
·
Sudah dapat mempelajari mana yang
benar dan yang salah
· Sudah dapat menenangkan diri
· Pada Usia 6 tahun anak menjadi sangat
Asertif, sering berperilaku seperti boss (atasan), mendominasi situasi, akan
tetapi dapat menerima nasehat.
· Sering bertengkar tapi cepat berbaikan
kembali.
· Anak sudah dapat menunjukkan sikap
marah.
· Sudah dapat membedakan yang benar dan
yang tidak benar, dan sudah dapat menerima peraturan disiplin.
Pertumbuhan otak
Salah
satu yang terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini
adalah pertumbuhan otak dan system syaraf. Otak dan kepala merupakan bagian
yang tumbuh paling cepat. Meningkatnya ukuran otak disebabkan oleh peningkatan
jumlah dan ukuran syaraf-syaraf dalam, dan diantaranya bagian otak. Peningkatan
ukuran otak disebabkan oleh mielinisasi yaitu proses dimana sel-sel syaraf
dilapisi oleh sebuah lapisan sel-sel lemak, efeknya dapat meningkatkan
kecepatan dan ketepatan penyaluran informasi melalui system syaraf. Mielinisasi
penting bagi pendewasaan anak, peningkatan kematangan otak dikombinasikan untuk
memperoleh pengalaman dan pemunculan kemampuan kognitif.
Perkembangan motorik
Ciri
utama usia prasekolah adalah bergerak, seluruh waktunya digunakan untuk
bergerak. Gerakan yang pertama dikenal sebagai keterampilan gerakan kasar atau
gross motor skills dan yang kedua adalah keterampilan gerakan halus atau fine
motor skills. Kedua macam gerakan ini memungkinkan anak untuk bermain sepanjang
waktu. Karena itu masa usia prasekolah disebut juga sebagai masa bermain.
Perkembangan
fisik pada masa anak-anak ditandai dengan berkembangnya keterampilan motorik,
baik kasar maupun halus . sekitar usia tiga tahun, anak sudah bisa berjalan
dengan baik dan sekitar usia empat tahun anak hampir menguasai cara berjalan
orang dewasa. Perkembangan motorik dibagi jadi dua yaitu, motorik kasar dan
motorik halus.
Perkembangan
motorik masa anak-anak awal (Roberton dan Halverson)
Usia
/ Tahun
Motorik
kasar
Motorik
halus
2,5
– 3,5
Berjalan
dengan baik; berlari lurus kedepan; melompat
Meniru
sebuah lingkaran; tulisan cakar ayam; dapat makan menggunakan sendok; menyusun
beberapa kotak
3,5
– 4,5
Berjalan
dengan 80% langkah orang dewasa; berlari 1/3 kecepatan orang dewasa; melempar
dan menangkap bola besar tetapi lengan tangan masih kaku
Mengancingkan
baju; meniru bentuk sederhana; membuat gambar sederhana
4,5
– 5,5
Menyeimbangkan
badan diatas satu kaki; berlari jauh tanpa jatuh; dapat berenang dalam air yang
dangkal
Menggunting;
menggambar orang; meniru orang dan
membuat huruf sederhana; membuat susunan yang kompleks dengan kotak-kotak
a. Keterampilan gerakan kasar
Keterampilan
gerakan kasar yang dimiliki oleh setiap anak berbeda, berkembang secara
bertahap disesuaikan dengan umur. Namun kegiatan bergerak yang tertinggi dari
seluruh masa rentang kehidupan manusia pada usia tiga tahun, karena pada usia
ini umumnya anak menyukai gerakan sederhana seperti meloncat-loncat, melompat,
lari bolak balik.
Gerakan
kasar berbeda dengan resivitas menurut Elib Elbesfelt 1989, Smith 1989, gerakan
kasar dilakukan dengan senang, tersenyum tetapi agresivitas biasanya gerakan
disertai dengan baku hantam, cemberut, dan sikap bermusuhan.
b. Keterampilan gerakan halus
Tahapan
gerakan halus adalah sebagai berikut :
Tahap
usia 3 tahun : gerakannya seperti
bayi, kemajuannya hanya bisa
menggunakan jempol dan jari telunjuk.
Tahap
usia 4 tahun : lebih sempurna, sudah
2-3 jari.
Tahap
usia 5 tahun : lebih sempurna lagi,
bahkan sudah ada koordinasi antara
gerakan motorik dan mata.
c. Kecenderungan atau kidal
Kidal
atau tidak, baru bisa diketahui pada usia 2-5 tahun. Masih ada pandangan kidal
tidak baik dipaksa untuk menggunakan tangan kanan. Penyebab kekidalan adalah
faktor genetik, faktor keturunan, pengalaman.
Aspek Yang Mempengaruhi Perkembangan
Psikososial Masa Anak-Anak Awal (Usia 3 – 6 Tahun)
A. Aspek Perkembangan Permainan
Permainan
sangat penting bagi perkembangan kehidupan anak-anak. Permainan memiliki
beberapa fungsi yang dalam pengaruh pentingnya terhadap perkembangan anak.
Salah satunya adalah fungsi sosial. Fungsi sosial permainan dapat meningkatkan
perkembangan sosial anak. Khususnya dalam permainan fantasi dengan memerankan
suatu peran, anak belajar memahami orang lain dan peran-peran yang akan ia
mainkan dikemudian hari setelah tumbuh menjadi orang dewasa. Fungsi Permainan :
· Fungsi Konitif (Piaget 1962)
Menjelajahi
lingkungan, mempelajari objek-objek di sekitarnya dan belajar memecahkan
masalah, Mengembangkan potensi dan keterampilan dengan cara menyenangkan
· Fungsi Sosial, dapat meningkatkan
perkembangan sosial (dramatical play)
· Fungsi Emosi, permainan memberikan
perasaan senang dan anak dapat melepaskan energi fisiknya yang berlebihan.
B. Aspek Perkembangan Hubungan dengan Orang Lain
1. Hubungan dengan Orang Tua
Kasih
sayang Orang Tua atau pengasuh pada tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kunci utama perkembangan sosial
anak. Pola Hubungan orang tua atau pengasuhnya pada anak usia 3 – 6 tahun
merupakan dasar bagi perkembangan emosional dan sosial anak. Salah satu aspek
penting dalam hubungan antara orang tua dan anak adalah gaya pengasuhan yang
diterapkan oleh orang tua. Ada 3 tipe pengasuhan orang tua yaitu :
1. Otoritatif
yaitu gaya pengasuhan yang memperlihatkan pengawasan ekstra ketat
terhadap tingkah laku anak –anak, tetapi mereka juga bersikap responsif, menghargai
dan menghormati pemikiran, perasaan serta mengikutsertakan anak dalam
pengambilan keputusan (Demokratis). Hasilnya adalah anak-anak yang cenderung
percaya diri, memiliki pengawasan terhadap diri sendiri dan mampu bergaul baik
dengan teman sebayanya.
2. Otoriter yaitu gaya pengasuhan yang membatasi
dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua (tidak
demokratis). Hasilnya adalah anak-anak yang cenderung curiga pada orang lain
dan tidak merasa bahagia dengan dirinya sendiri, canggung dalam pergaulan juga
memiliki prestasi belajar yang rendah.
3. Permisif yaitu gaya pengasuhan dimana orang
tua hanya sedikit terlibat dalam kehidupan anak atau bahkan sama sekali tidak
terlibat dalam kehidupan anak (Masa bodo). Hasilnya adalah anak-anak yang
kurang percaya diri, memiliki pengendalian diri yang buruk (berbuat semaunya),
memaksakan keinginan dan memiliki rasa harga diri yang rendah.
Pada fase Inisiatif vs merasa bersalah,
anak-anak tentu membutuhkan gaya pengasuhan yang dapat membantunya tampil
percaya diri, memiliki prestasi belajar yang baik, memiliki pengendalian dan
pengawan diri sendiri, dapat bergaul dengan baik, serta mampu membedakan yang
benar dan yang salah.
2. Hubungan Dengan Teman Sebaya (Peer)
Sejumlah
penelitian telah merekomendasikan betapa hubungan sosial dengan teman sebaya
memiliki arti yang sangat penting bagi perkembangan pribadi anak. Salah satu
fungsi kelompok teman sebaya yang paling penting adalah menyediakan suatu
sumber informasi dan perbandingan
tentang dunia luar diluar keluarga. Anak menerima umpan balik tentang
kemampuan-kemampuan mereka dari kelompok teman sebaya. Anak-anak mengevaluasi
apakah yang mereka lakukan lebih baik, sama atau lebih jelek dari yang
dilakukan oleh anak-anak lain. Mereka
menggunakan orang lain sebagai tolok ukur untuk membandingkan dirinya. Proses
pembandingan sosial ini merupakan dasar bagi pembentukan rasa harga diri dan
gambaran diri anak.
Relasi
yang harmonis diantara teman sebaya pada masa remaja diasosiasikan dengan
kesehatan mental yang positif pada usia tengah baya. Sebaliknya Isolasi sosial
atau ketidakmampuan untuk melebur ke dalam suatu jaringan sosial, diasosiasikan
dengan banyak masalah dan kelainan yang beragam, mulai dari kenakalan dan
masalah minuman keras hingga depresi. Bahkan relasi yang buruk diantara teman2
sebaya pada masa anak-anak diasosiasikan dengan suatu kecenderungan untuk putus
sekolah dan perilaku nakal pada masa remaja.
C. Aspek Perkembangan Gender dalam Permainan
dan Aktivitas
Gender merupakan salah satu aspek
penting yang mempengaruhi perkembangan sosial pada masa awal anak-anak. Istilah
gender dimaksudkan sebagai tingkah laku dan sikap yang dihubungkan dengan laki-laki atau perempuan.
Kebanyakan anak mengalami sekurang-kurangnya tiga tahap dalam perkembangan
gender.
1. Anak mengembangkan kepercayaan tentang
identitas gender , yaitu rasa laki-laki atau perempuan.
2. Anak mengembangkan keistimewaan gender,
sikap tentang jenis kelamin mana yang mereka kehendaki.
3. Anak memperoleh ketetapan gender, suatu
kepercayaan bahwa jenis kelamin seseorang ditentukan secara biologis, permanen,
dan tak berubah-ubah.
Perkembangan gender
pada masa anak-anak usia 3 – 6 tahun masih dalam tahap mempelajari stereotif
gender konvensional yang dihubungkan dengan berbagai aktivitas dan objek-objek
umum. Mereka menghubungkan gender dengan mainan, pakaian namun dalam tahap ini
anak belum mengerti konsep / ketetapan gender.
D. Aspek Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah
perkembangan dengan aturan dan hubungan
mengenai apa yang seharunya dilakuakan oleh manusia sebagai interaksi
dengan orang lain. Pada Masa anak-anak Awal perkembangan moral anak ada pada
tahap Preconventional Morality (Lawrence Kohlberg) yaitu anak mengenal
moralitas dari dampak perbuatan yang dilakukannya :
1. Perbuatan menyenangkan (sesuai
aturan) = Hadiah dan Pujian
2. Perbuatan menyakitkan (tidak sesuai
aturan) = Hukuman
3. Perbuatan Meniru apa yang dilakukan
orang-orang disekitarnya
Prinsip-Prinsip Perkembangan Psikososial Masa
Anak-Anak Awal (Usia 3 – 6 Tahun)
a. Pengalaman Masa Lalu
Perkembangan
Psikososial anak pada usia 3 – 6 tahun merupakan hasil dari perkembangan
psikososial pada fase sebelumnya, yaitu fase percaya vs tidak percaya dan fase
otonomi vs malu dan ragu-ragu. Apabila pada fase ini anak tidak berkembang
secara normal, maka hal ini akan mempengaruhi perkembangan Psikososial anak
pada fase ini.
b. Perkembangan Dimasa yang Akan Datang
Masa
anak-anak merupakan masa yang berfungsi untuk mengembangkan psikososial anak ke
arah yang positif. Positif berarti mengembangkan anak sesuai dengan fase
perkembangan psikososialnya. Apabila anak tidak mengalami perkembangan
psikososial yang positif maka di masa depan, anak akan mengalami berbagai
hambatan dalam perkembangan psikososialnya.
c. Perlakuan Orang-Orang di Sekitar Anak
Orang-orang
yang berada di sekitar anak, baik orang tua maupun guru berperan dalam
mengembangkan psikososial anak. Oleh sebab itu, orang tua dan guru perlu
memberikan kesempatan pada anak unruk berinteraksi sosial, untuk mengungkapakan
pikiran dan perasaannya.
Implikasi Perkembangan Psikososial Masa
Anak-Anak Awal (Usia 3-6 Tahun)
Bagi Orang Tua Dan Guru
a. Memberikan kesempatan perkembangan
psikososial secara positif pada anak. Misalnya : Memberikan kesempatan pada
anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaanya.
b. Menciptakan prosses pendidikan dan
pembelajaran yang memberikan wahana untuk mengembangkan Psikososial anak secara
positif. Misalnya : mencipakan sudut permainan drama dan sudut-sudut lainnya
yang relevan.
c. Menyediakan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam pengembangan psikososial secara positif. Misalnya : membiarkan
anak bermain dan melengkapi alat permainan yang dibutuhkan anak.
Akhir masa kanak-kanak (late childhood)
berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saat individu menjadi matang
secara seksual. Permulaan masa akhirk anak-kanak ditandai dengan masuknya anak
ke kelas satu. Masuk kelas satu merupakan peristiwa penting bagi kehidupan
setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai dan
perilaku.
Selama setahun atau dua tahun terakhir
dari masa kanak-kanak terjadi perubahan fisik yang menonjol dan hal ini juga
dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai dan perilaku dengan menjelang
berakhirnya periode ini dan anak mempersiapkan diri, secara fisik, psikologis
untuk memasuki masa remaja.
Tibanya akhir masa kanak-kanak dapat
secara tepat diketahui, tetapi orang tidak mengetahui secara tepat kapan
periode ini berakhir karena kematangan seksual -yaitu kriteria yang digunakan
untuk memisahkan masa kanak-kanak dengan masa remaja- timbulnya tidak selalu
pada usia yang sama. Ini disebabkan perbedaan dalam kematangan seksual anak
laki-laki dan anak perempuan.
Ciri-Ciri Akhir Masa Kanak-Kanak
a. Label yang digunakan oleh orang tua
Bagi
banyak orang tua, akhir masa kanak-kanak merupakan usia yang menyulitkan-suatu
masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan anak lebih banyak
dipengaruhi oleh teman-teman sebaya disbanding orang tua atau keluarga
b. Label yang digunakan untuk para pendidik
Para
pendidik melabelkanakhir masa kanak-kanak dengan usia sekolah dasar. Para
pendidik juga memandang periode ini sebagai periode kritis dalam dorongan
berprestasi.
c. Label yang digunakan ahli psikologi
Bagi
ahli psikologi, masa akhir kanak-kanak adalah usia berkelompok, usia
penyesuaian diri, usia kreatif, serta usia bermain.
Label Perkembangan Akhir Masa Kanak-Kanak
Untuk memperoleh tempat di dalam
kelompok social, anak yang lebih besar harus menyelesaikan pelbagai tugas dalam
perkembangan. Kegagalan dalam pelaksanaannya mengakibatkan pola prilaku yang
tidak matang, sehingga sulit diterima oleh kelompok teman-temannya dan tidak
mampu menyamai teman-teman sebayanya yang sudah menguasai tugas-tugas
perkembangan tersebut.
Penguasaan tugas –tugas perkembangan
tidak lagi sepenuhnya menjadi tanggung jawab orangtua seperti tahun-tahun
prasekolah. Sekarang penguasaan ini juga menjadi tanggung jawab guru-guru dan
sebagian kecil menjadi tanggung jawab kelompok teman-temannya.
Kematangan seksual anak laki-laki lebih
lambat dari anak perempuan, sehingga masa kanak-kanak yang dialami lebih lama.
Perkembangan Fisik Pada Akhir Masa
Kanak-Kanak
a. Tinggi
Kenaikan
tinggi pertahun adalah 2 sampai 3 inchi. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun
mempunyai tinggi badan 58 inchi dan anak laki-laki 57,5 inchi.
b. Berat
Kenaikan
berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3-5 pon per
tahun. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai berat 88,5 pon dan anak
laki-laki 85,5 pon.
c. Perbandingan tubuh
Beberapa
perbandingan wajah yang kurang baik menghilang dengan bertambah besarnya mulut
dan rahang, dahi melebar dan merata, bibir semakin berisi, hidung menjadi lebih
besar dan lebih berbentuk. Badan memanjang dan menjadi lebih langsing, leher
menjadi lebih panjang, dada melebar, perut tidak buncit, lengan dan tungkai
memanjang, dan tangan dan kaki dengan lambat tumbuh membesar.
d. Kesederhanaan
Pebandingan
tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada masa akhir kanak-kanak
menyebabkan meningkatnya kesederhanaan pada saat ini. Disamping itu, kurangnya
perhatian terhadap penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian seperti
teman-teman tanpa memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah kesederhanaan.
e. Pebandingan otot lemak
Selama
akhir masa kanak-kanak, jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada jaringan
otot yang perkembangannya baru mulai melejit pada awal pubertas. Anak yang
berbentuk endomorfik jaringan lemaknya jauh lebih banyak daripada jaringan otot
sedangkan pada tubuh mesomorfik keadaanya terbalik. Pada bentuk tubuh
ektomorfik tidak terdapat jaringan yang melebihi jaringan lainnya sehingga
cenderung tampak kurus.
f. Gigi
Pada
permulaan pubertas, umumnya seorang anak sudah mempunyai 22 buah gigi tetap.
Keempat gigi terakhir, muncul selama masa remaja.
Pada
permulaan akhir masa kanak-kanak, anak-anak mempunyai sejumlah besar
keterampilan yang mereka pelajari selama bertahun-tahun di prasekolah.
Keterampilan yang dipelajari oleh anak-anak yang lebih besar sebagian
bergantung pada lingkungan, sebagian pada kesempatan untuk belajar, sebagian
pada bentuk tubuh, sebagian lagi bergantung pada apa yang sedang digemari oleh
teman-teman sebaya
Keterampilan akhir masa kanak-kanak
dapat dibagi kedalam 4 kategori:
a. keterampilan menolong diri sendiri
b. keterampilan menolong orang lain
c. keterampilan sekolah
d. keterampilan bermain
Kemajuan Berbicara
Dengan meluasnya cakrawala social
anak-anak, anak menemukan bahwa berbicara merupakan sarana penting untuk
memperoleh tempat didalam kelompok. Hal ini membuat dorongan yang kuat untuk
berbicara lebih baik, dorongan untuk memperbaiki kemampuannya berbicara, dan
yang lebih penting anak mengetahui bahwa inti komunikasi adalah bahwa ia mampu
mengerti apa yang dikatakan oranglain.
Bantuan untuk memperbaiki pembicaraan
pada akhir masa kanak-kanak berasal dari 4 sumber. Pertama orangtua dari
kelompok social ekonomi menengah ke atas merasa bahwa berbicara sangat penting
sehingga mereka memacu anak-anak mereka untuk berbicara lebih baik. Kedua radio
dan televisi memberikan contoh yang baik bagi pembicaraan anak-anak yang lebih
besar sebagaimana halnya bagi anak-anak selama tahun-tahun prasekolah. Ketiga
setelah anak belajar membaca, ia mngenambah kosakata dan terbiasa dengan bentuk
kalimat yang benar. Dan keempat setelah anak mulai sekolah, kata-kata yang
salah ucap dan arti-arti yang salah biasanya cepat diperbaiki oleh guru.
Bidang-bidang
yang mengalami kemajuan :
1. Penambahan kosakata
Kosakata
khusus pada akhir masa kanak-kanak:
a. Kosa kata etiket
e. kosa kata uang
b. Kosa kata warna
f. kosa kata waktu
c. Kosa kata bilangan
g. kosa kata rahasia
d. Kosa kata popular dan kata-kata makian
2. Pengucapan
3. Pembentukan kalimat
4. Kemajuan dalam pengertian
5. Isi pembicaraan
6. Banyak bicara
Pola
emosi yang umum pada akhir masa kanak-kanak
Pola
emosi yang umum pada akhir masa kanak-kanak sama dengan pada awal masa
kanak-kanak. Perbadaannya terletak pada jenis situasi yang membangkitkan emosi
dan bentuk ungkapannya.
Periode
meningginya emosi
Pada
akhir masa kanak-kanak, ada waktu dimana anak sering mengalami emosi yang
hebat. Karena emosi cenderung kurang menyenangkan, maka dalam periode ini
meningginya emosi menjadi periode ketidakseimbangan, yaitu saat dimana anak
menjadi sulit dihadapi. Meningkatnya emosi pada akhir masa kanak-kanak dapat
disebabkan karena keadaan fisik atau lingkungan. Keadaan lingkungan yang
menyebabkan meningginya emosi juga beragam dan serius. Namun pada umumnya akhir
masa kanak-kanak merupakan periode yang relative tenang yang berlangsung sampai
mulainya masa puber.
Pengelompokan Sosial Dan Prilaku Sosial Pada
Akhir Masa Kanak-Kanak
Akhir
masa kanak-kanak sering disebut sebagai usia berkelompok karena ditandai dengan
adanya minat terhadap aktifitas teman-teman dan meningkatnya keinginanyang kuat
untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok.
1. Ciri-ciri geng anak-anak
· Geng anak merupakan kelompok bermain
· Untuk menjadi anggota geng, anak harus
di ajak
· Anggota geng terdiri dari jenis
kelamin yang sama
· Pada mulanya anggota geng terdiri dari
3 atau 4 orang, tetapi jumlah ini meningkat dengan bertambah besarnya anak
· Geng anak laki-laki sering terlibat
dalam prilaku social buruk daripada anak perempuan
· Geng mempunyai pusat tempat pertemuan
· Pemimpin geng mewakili ideal kelompok
dan hamper dalam segala hal lebih unggul daripada anggota yang lain
2. Efek dari keanggotaan kelompok
Keangggotaan
berkelompok dapat manimbulkan akibat tyang kurang baik pada anak-anak,
diantaranya ada empat dampak yang ditimbulkan:
· Menjadi anggota geng sering kali
menimbulkan pertentanngan dengan orang tua dan penolakan terhadap standar
orangtua
· Pemusnahan antara anak laki-laki dan
anak perempuan semakin meluas
· Kecenderungan anak yang lebih tua
untuk mengembangkan prasangka terhadap anak yang berbeda
· Cara anak memperlakukan anak-anak yang
bukan anggota geng
3. Teman pada masa akhir kanak-kanak
Banyak faktor yang menentukan pemilihan
teman. Biasanya yang dipilih adalah yang dianggap serupa dengan dirinya dan
memenuhi kebutuhan. Karena daya tarik fisik mempengaruhi kesan pertama, anak
cenderung memilih mereka yang berpenampilan menarik menjadi teman bermain dan
sebagai teman baik.
Keakraban
disekolah atau dilingkungan tetangga adalah penting penting Karena untuk
memilih teman-teman lingkungan anak-anak terbatas pada daerah relative sempit.
Dan yang biasa dipilih adalah teman sejenis daripada lawan jenis. Sifat-sifat
kepribadian penting dalam memilih teman, apakah sebagai teman bermain ataupun
sebagai teman baik. Anak yang lebih besar memberi nilai tinggi pada
kegembiraan, keramahan, kerjasama, kebaikan hati, kejujuran, kemurahan hati,
bahkan keramahan dan sportivitas, pada teman bermain maupun teman baik.
Menjelang masa kanak-kanak berakhir, anak lebih menyukai teman dan latar
belakang social ekonomi, ras dan agama yang sama, khususnya sebagai teman baik.
4. Status sosiometris
Sebelum
masa kanak-kanak berakhir, sebagian besar anak-anak tidak hanya menyadari
status sosiometris mereka, yaitu status yang mereka senangi pada kelompok
social, tetapi juga status sosiometris dari teman-teman sebaya mereka.
Tingkat
penerimaan yang digemari anak digemari anak dipengaruhi oleh metode pelatihan
anak yang digunakan oleh orangtua. Keterampilan dan kompetensi social juga
mempengaruhi status sosiometris anak. Sekali status sosiometris didalam
kelompok telah terbentuk, ,maka hal ini cenderung tetap.
5. Pemimpin pada akhir masa kanak-kanak
Anak
yang dipilih oleh teman-temannya untuk berperan sebagai pemimpin pada akhir
masa kanak-kanak, mendekati ideal di kelompok. Ia tidak hanya disukai oleh
sebagian besar anggota kelompok, tetapi juga memiliki cirri-ciri yang mudah
dikagumi.
Selama akhir kanak-kanak baik anak
laki-laki maupun perempuan sangat sadar akan kesesuain jenis permainan dengan
kelompok seksnya. Oleh karena itu, ia menghindari kegiatan bermain yang di
anggap tidak sesuai untuk kelompok seksnya, tanpa memperhatikan kesenangan
pribadi.
Anak cerdas, terutama bila bertambah
besar, lebih banyak bermain sendiri, daripada bermain yang bersifat social dan
hanya sedikit mengikuti kegiatan yang melibatkan permainan fisik yang berat
daripada anak yang tidak terlampau cerdas. Jenis lingkungan dimana anak hidup
juga menentukan ada tidaknya kesempatan untuk bermain.
Terlepas dari perbedaan ini, bagi
sebagian besar anak bermain menjadi kurang aktif dengan berjalannya masa
kanak-kanak, dan hiburab-hiburan seperti televisi, radio, film, dan bacaan
semakin bertambah popular. Perubahan ini sebagian disebabakan bertambahnya
pekerjaan rumah dan sebagian lagi disebabkan bertambah bertambah banyaknya
tugas-tugas di rumah.
a. Bermain konstruktif
Membuat
sesuatu hanya untuk bersenang-senang saja, tanpa memikirkan manfaatnya
merupakan bentuk permainan yang popular diantara anak laki-laki, sedangakan
anak perempuan lebih menyukai jenis konstruktif yang lebih halus seperti
menjahit, menggambar, melukis, membentuk tanah liat dan membuat perhiasan.
b. Menjelajah
Seperti
anak yang lebih muda, anak yang lebih besar senang memuaskan keingintahuan
tentang hal-hal baru yang berbeda dengan menjelajahinya. Tetapi berbeda dengan
anak yang lebih muda, anak yang lebih besar tidak puas dengan menjelajah mainan
dan benda-benda disekitar lingkungannya. Anak-anak ingin menjelajah lebih jauh
dari lingkungan rumah dan lingkungan tetangga dan menjelajah daerah-daerah
baru.
c. Mengumpulkan
Mengumpulkan
sebagai suatu bentuk bermain, meningkat dengan berjalannya masa kanak-kanak,
karena kegiatan mengumpulkan berfungsi sebagai sumber iri hati dan gengsi
diantara teman-teman dan juga memberikan kesenangan bagi kolektor.
d. Permainan dan olahraga
Anak
yang lebih besar tidak puas lagi memainkan jenis permainan yang sederhana dan
tidak terdiferensiasi, yang merupakan permainan awal masa kanak-kanak. Ia ingin
memainkan permainan anak yang lebih besar, seperti bola basket, sepak bola,
baseball dan hockey. Pada anak berusia sepuluh tahun, permainannya terutama
bersifat persaingan, dengan pokok perhatian pada keterampilan dan keunggulan
dan tidak semata mata pada kegembiraan.
e. Hiburan
Beberapa
hiburan yang digemari pada akhir masa kanak-kanak diantaranya membaca, buku
komik, film, radio dan televisi, melamun dan berkhayal.
Peningkatan Dalam Pengertian
Dengan masuk sekolah, dunia dan minat
anak-anak bertambah luas. Dan dengan meluasnya minat maka bertambah pula
pengertian tentang manusia dan benda-benda yang sebelumnya kurang atau tidak
berarti. Anak-anak sekarang memasuki apa yang oleh piaget disebut sebagai
“tahap operasi konkret” dalam berpikir, suatu masa dimana konsep yang samar-samar
dan tidak jelas sekarang menjadi konkret dan tentu.
Sikap Dan Perilaku Moral
Apabila awal masa kanak-kanak akan
berakhir, konsep moral anak tidak lagi sesempit dan sekhusus sebelumnya.
Menurut Piaget, anatara usia lima dan dua
belas tahun konsep anak mengenai keadilan sudah berubah. Pengertian yang kaku
dank eras tentang benar dan salah, yang dipelajari dari orangtua, menjadi
berubah dan anak mulai memperhitungkan keadaan-keadaan khusus di sekitar
pelanggaran moral. Misalnya, bagi anak usia lima tahun, berbohong selalu buruk,
sedangkan anak yang lebih besar sadar bahwa dalam beberapa situasi, berbohong
dibenarkan, dan oleh karena itu, berbohong tidak selalu buruk.
Kohlberg memperluas teori Piaget dan
menamakan tingkat kedua dari perkembangan moral akhir masa kanak-kanak sebagai
tingkat moralitas konvensional atau moralitas dari aturan-aturan dan
penyesuaian konvensional. Dalam tahap pertama dari tingkat ini yang oleh
Kohlberg disebutkan moralitas anak baik, anak mengikuti peraturan untuk
mengambil hati orang lain dan untuk mempertahankan hubungan-hubungan yang baik.
Dalam tahap kedua, Kohlberg mengatakan bahwa kalu kelompok social menerima
peraturan-peraturan yang sesuai bagi semua anggota kelompok, ia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan untuk menghindari penolakan kelompok dan
celaan.
a. Perkembangan Kode Moral
Pada masa akhir kanak-kanak
seperti halnya awal masa remaja, kode moral sangat dipengaruhi oleh standar
moral dari kelompok dimana anak mengidentifikasikan diri. Ini tidak berarti
bahwa anak meninggalkan kode moral keluarga untuk mengikuti kode kelompok
tempat ia bergabung. Hal ini berarti, jika anak harus memilih, anak akan
mengikuti standar-standar geng selama mereka bersama dengan geng sebagai sarana
untuk mempertahankan statusnya dalam geng.
Ketika anak mencapai akhir masa
kanak-kanak, kode moral berangsur-angsur memndekati kode moral dewasa.
Dilaporkan bahwa anak yang mempunyai IQ tinggi cenderung lebih matang dalam
penilaian moral daripada anak yang tingkat kecerdasannya lebih rendah, dan anak
perempuan cenderung membentuk penilaian moral yang lebih matang daripada anak
laki-laki.
b. Perkembangan Suara Hati
Jenis disiplin biasanya juga
memainkan peran yang penting dalam perkembangan suara hati. Istilah suara hati
berarti suatu reaksi khawatir yang terkondisi terhadap situasi dan tindakan
tertentu yang telah dilakukan dengan jalan menghubungkan perbuatan tertentu
dengan hukuman. Suara hati merupakan “polisi yang diinternalisasikan,” yang
mendorong anak untuk melakukan yang benar dan menghindari hukuman. Rasa
bersalah merupakan penilain diri negative yang terjadi bila individu mengakui
bahwa perilakunya bertentangan nilai moral tertentu yang wajib diikuti. Dan
rasa malu adalah reaksi emosioanl yang tidak menyenangkan dari individu
terhadap penilaian negative orang lain, baik yang merupakan dugaan maupun ang
benar-benar yang terjadi, yang mengakibatkan individu mencela diri sendiri
berhadapan dengan kelompok.
c. Pelanggaran Hukum Pada Masa Akhir
Kanak-Kanak
Seperti halnya dengan anak yang
lebih kecil, beberapa pelanggaran ringan oleh anak yang lebih besar disebabkan
oleh ketidaktahuan akan apa yang diharapkan dari padanya atau karena salah
mengerti peraturan. Namun sebagian besar pelanggaran hokum merupakan akibat
dari ikut sertanya anakdalam perbuatan geng yang salah. Untuk mempertahankan
kedudukannya di dalam kelompok, anak sadar bahwa ia harus berbuat sesuai dengan
yang dilakukan gengnya tanpa mempertimbangkan pandangannya terhada perilaku
tesebut.
Di
rumah, di sekolah, dan di lingkungan tetangga, anak laki-laki lebih sering melanggar pertauran daripada anak
perempuan. Perbedaan ini disebabkan oleh dua hal:
1. Anak laki-laki diberi kebebasan lebih
banyak daripada anak perempuan dan tidak sering dihukum atas pelanggaran yang
ia lakukan karena adanya anggapan bahwa “anak laik-laki memang begitu”.
2. Anak laki-laki merasa bahwa ia harus
menentang peraturan untuk menunjukkan kejantanannya dan dengan demikian
memperoleh dukungan teman-teman.
Pelanggaran pada akhir masa
kanak-kanak bergantung pada peraturan-peraturan yang dilanggar. Karena
peraturan di rumah berbeda dengan peraturan di sekolah. Beberapa pelanggaran
akhir masa kanak-kanak yang paling sering dilaporkan seperti berikut ini :
Pelanggaran
Yang Umum Pada Akhir Masa Kanak-Kanak :
Di
rumah
· Berkelahi dengan saudara-saudara
· Merusak milik saudaranya
· Bersikap kasar kepada saudara yang
dewasa
· Malas melakukan kegiata rutin
· Melalaikan tanggung jawab
· Berbohong tidak berterus terang
· Mencuri milik saudaranya
· Sengaja menumpahkan sesuatu
Di
sekolah
· Mencuri
· Menipu
· Berbohong
· Menggunakan kata-kata yang kasar dan
kotor
· Merusak milik sekolah
· Membolos
· Mengganggu anak-anak lain dengan
mengejek, menggerak dan menciptakan
gangguan
· Membaca komik atau mengunyah permen
karet selama pelajaran berlangsung
· Berbisik-bisik, melucu, atau berbuat
gaduh di kelas
· Berkelahi dengan teman sekelas
· Minum obat-obatna terlarang, terutama
marijuana di pekarangan sekolah
d. Peranan Disiplin Dalam Perkembangan Moral
Disiplin
berperan penting dalam perkembangan kode moral. Meskipun anak memerlukan
disiplin, tetapi disiplin merupakan masalah yang serius bagi anak yang lebih
besar. Penggunaan secara berlanjutan teknik-teknik disiplin yang ternyata
efektif ketika anak masih kecil, cenderung menyebabkan kebencian pada anak yang
lebih besar. Jika disiplin dibutuhkan dalam perkembangan anak.