Selasa, 03 April 2018

PRAKTIKUM FISIKA Debit Aliran Fluida Sebagai Fungsi Dari Jari-Jari Pembuluh, Tekanan Fluida Dan Viskositas Fluida


PRAKTIKUM FISIKA
Debit Aliran Fluida Sebagai Fungsi Dari Jari-Jari Pembuluh, Tekanan Fluida Dan Viskositas Fluida



A.    Tujuan

Agar mahasiswa dapat menemukan hubungan antara :
1.      Debit aliran fluida dengan jari-jari pembuluh
2.      Debit aliran fluida dengan tekanan fluida
3.      Debit aliran fluida dengan viskositas fluida

B.     Alat dan Bahan

1.      Bejana berpancuran
2.      Pembuluh karet/plastik dengan beberapa ukuran jari-jari
3.      Gelas ukur
4.      Stopwatch
5.      Air
6.      Sirup

C.     Dasar teori

Hukum Poiseuille

D = π  (P1-P2) / 8Ƞ L
D = debit aliran = volume aliran / waktu
r = jari-jari pembuluh
(P1-P2) = selisih tekanan fluida
ɳ = viskositas (kekentalan) fluida
L = panjang pembuluh
Satuan viskositas = N s/m² = Pa.s = pas
Viskositas = 1 mili pas
Viskositas darah = 1-3 mili pas.

Dari hukum poiseuille terlihat adanya hubungan sebagai berkut :
1.      Debit berbanding lurus dengan pangkat empat jari-jari pembuluh
2.      Debit berbanding lurus dengan selisih tekanan fluida
3.      Debit berbanding terbalik dengan viskositas fluida
4.      Debit berbanding terblalik dengan panjang pembuluh
Dalam konteks medis, hukum ini dapat diterapkan untuk mengkaji hubungan antara debit aliran darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas darah.
Jari-jari pembuluh dapat diubah-ubah dengan mengganti pembuluh dari berbagai ukuran. Selisih tekanan fluida merupakan selisih tekanan hidrositas fluida pada posisi lubang pancuran dan pada posisi permukaan fluida dalam bejana berpancuran. Jika selisih tinggi fluida pada kedua posisi itu adalah h, maka selisih hidrositas , P = ƿgh dimana ƿ adalah massa jenis fluida. Viskositas fluida dapat diubah-ubah dengan mengganti konsentrasi larutan fluida. Untuk itu dalam percobaan ini, air akan ditambahkan sirup dengan berbagai konsentrasi.

D.    Prosedur percobaan
1.      Debit sebagai fungsi jari-jari pembuluh
a.       Bejana berpancuran diisi air sampai penuh. Kran pancuran masih tertutup. Ukur tinggi air dalam bejana.
b.      Pembuluh dengan ukuran jari-jari tertentu, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang pada ujung pembuluh untuk menampung air yang keluar dari pembuluh.
c.       Tutup pancuran dibuka, bersamaan dengan stopwatch diaktifkan.
d.      Setelah selang waktu tertentu, (sebelum gelas ukur penuh), stopwatch dimatikan.
e.       Amati dan catat volume air yang tertampung dalam gelas ukur.
f.       Ulangi kegitan 1 sampai dengan 5 diatas dengan mengganti-ganti ukuran jari-jari pembuluh.
g.      Catat data yang diperoleh pada lembar data D = f(r)

2.      Debit sebagai fungsi tekanan fluida
Lakukan kegiatan seperti pada prosedur A, dengan mengubah-ubah tinggi air dalam bejana berpancuran. Jari-jari pembuluh tetap (pilih salah satu pembuluh).
Catat data yang diperoleh pada lembar data D = f (P).

3.      Debit sebagai fungsi viskositas fluida
Lakukan kegiatan seperti pada prosedur A, dengan mengubah-ubah viskositas fluida. Jari-jari pembuluh tetap (Pilih salah satu pembuluh). Tinggi fluida juga tetap.
Catat data yang diperoleh pada lembar data D = f (ɳ)

E.     Data

1.      D = f (r)
a.       Selang kecil                   =  200ml
Waktu                           =  11,8 s
b.      Selang sedang               =  150ml
Waktu                           = 02,9 s
c.       Selang besar                  = 180ml
Waktu                           = 02,9 s

2.      Selang Sedang D = f (P1-P2)
a.       2000ml  (D1)   =           air       500ml
 Waktu   12,0 s
b.      1500ml  (D2)      =      air        401ml
Waktu   10,7 s
c.       1000ml  (D3)    =        air        500ml
                                    Waktu    13,0 s

3.      Selang sedang D = f (Ƞ­)
Ubah kekentalan :
a.       Air                               : 500ml
Waktu                         : 14,5s
b.      Air+sirup sedikit         : 500ml
Waktu                         : 12,7 s
c.       Air+sirup banyal         : 503ml
Waktu                         : 25,6 s

F.      Analisis data
1.      D = f (r)

No.
Bejana
Volume (ml)
Waktu (s)
D (cm³/s)
1
Kecil
200ml
11,8 detik
16,9
2
Sedang
150ml
02,9 detik
51,72
3
Besar
180ml
02,9 detik
62,06

2.      D = f (P) Selang Sedang

No
Tempat
Volume (ml)
Waktu (s)
D (cm³/s)
1
2000
500ml
12,0 detik
41,6
2
1500
401ml
10,7 detik
37,4
3
1000
500ml
13,0 detik
38,4

3.      D = f (ɳ)

No
Konsentrasi (%)
V (ml)
t(s)
D (Cm³/s)
1
Air 500%
500ml
14,5 detik
34,4
2
Air+sirup 100ml
500ml
12,7 detik
39,4
3
Air+sirup 100ml+203ml
503ml
25,6 detik
19,6
G.    Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan, kami menarik kesimpulan bahwa :
            Jari-jari pembuluh merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap debit. Viskositas fluida dapat diubah-ubah dengan mengganti konsentrasi larutan fluida. Kecepatan larutan yang mengalir berbeda-beda sesuai dengan jari-jari yang digunakan.
Ada 4 faktor yang mempengaruhi laju cair zat pembuluh, yaitu :
1.      Panjang pembuluh
2.      Diameter pembuluh
3.      Viskositas / kekentalan zat cair
4.      Tekanan

H.    Aplikasi medis

Dapat diterapkan untuk mengkaji hubungan antara debit aliran darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas darah. Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah makin besar kecepatan aliran darah yang menyebabkan makin besar tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh darah. Hal ini meningkatkan kerja jantung dan menyebabkan pembengkakan jantung dan berakhir pada hipertensi. Semakin kental suatu zat maka,semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh akibatnya tekanan semakin besar. Jadi dengan memperkecil viskositas dapat memperbesar debit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

         Pemeriksaan fisik  atau pemeriksaan klinis  adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan ...