Kamis, 03 Mei 2018

Mengenal kebudayaan bali

A. Sistem Kebudayaan Bali
1. Sistem Kemasyarakatan Banjar
Disamping kelompok-kelompok kerabat patrineal yang mengikat orang Bali berdasarkan atas prinsip keturunan ada pula bentuk kesatuan-kesatuan sosial yang didasarkan atas kesatuan-kesatuan sosial yang didasarkan atas kesatuan wilayah ialah desa. Kesatuan-kesatuan sosial serupa itu kesatuan yang diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara-upacara keagamaan yang keramat.
Pada umumnya tampak beberapa perbedaan antara desa adat di pegunungan dan desa adat di tanah datar. Desa-desa adat di pegunungan biasanya sifatnya lebih kecil dan keanggotaannya terdapat pada orang asli yang lahir didesa itu juga.
Sesudah kawin, orang itu langsung menjadi warga desa adat atau karma desa dan mendapat tempat duduk yang khas dib alai desa yang disebut bale agung, dan berhak mengikuti rapat-rapat desa yang tersebar luas. Demikian sering terdapat differensiasi kedalam kesatuan-kesatuan adat yang khusus didalamnya yang disebut dengan banjar. Sifat keanggotaan banjar tidak tertutup dan terbatas kepada orang-orang asli yang lahir didalam banjar itu juga.
Banjar merupakan organisasi kemasyarakatan masyarakat tradisional Bali. Organisasi ini seperti sistem RT/RW pada masyarakat Indonesia modern sudah ada sejak jaman dahulu kala dan mulanya dikenal dengan nama subak. Banjar dengan berkembangnya jaman juga mulai berubah, tepatnya bertambah fungsi.
Demikian kalau ada orang-orang dari wilayah-wilayah lain atau yang lahir di banjar lain, yang kebetulan tinggal disekitar wilayah banjar yang bersangkutan, mau menjadi warga , hal itu bisa saja. Pusat dari banjar adalah bale banjar dimana para warga banjar saling bertemu dan berapat pada hari-hari yang tetap.
Banjar dikepalai oleh seorang kepala yang disebut kelian banjar atau bisa disebut dengan kliang. Ia dipilih untuk suatu masa jabatan tertentu oleh warga banjar. Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan sosial dari banjar sebagai suatu komuniti, tetapi juga lapangan kehidupan keagamaan. Kecuali itu ia sering kali harus juga memecahkan hal-hal yang menyangkut hokum adat tanah dan dianggap ahli dalamadat banjar pada umumnya.
Adapun soal-soal yang bersangkutan dengan irigasi dan pertanian biasanya berada diluar wewenangnya. Hal itu adalah wewenang organisasi subak yang telah tersebut diatas.walaupun demikian didalam rangka tugas administratif; dimana tanggung jawab kepada pemerintah diatasnya, ia bahkan tak dapat melepaskan diri sama sekali dari soal-soal irigasi dan pertanian di banjarnya. Disamping mengurus persoalan ibadat, baik mengenai banjar sendiri maupun warga banjar, klian banjar juga mengurus hal-hal yang sifatnya administratif pemerintahan.
2. Kebudayaan Bali
Suku-suku Bali merupakan suatu kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran akan kesatuan kebudayaannya, sedangkan kesadaran itu diperkuat oleh adanya bahasa yang sama. Walaupun ada kesadaran yang demikian, namun kebudayaan Bali mewujudkan banyak variasi dan perbedaan setempat.
Dismping itu agama Hindu yang telah lama terintegrasi kedalam Kebudayaan Bali, dirasakan pula sebagai suatu unsure yang memperkuat adanya kesadaran akan kesatuan itu.
3. Cara-cara pendekatan  bidan didalam wilayah Banjar Bali
a. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dengan melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat.
b. Pemerintah menjalankan/menerapkan Pos Kesehatan Desa yang ditujukan kepada seluruh masyarakat, yang terjangkau sampai ke daerah pedalaman.
c. Penyuluhan kesehatan masyarakat dimaksudkan dapat menghasilkan perubahan perilaku yang lestari untuk keluarganya individu keluarga dan masyarakat itu sendiri
d. Penyuluhan kesehatan masyarakat dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
e. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader termasuk dukun. Bersama kelompok dan masyarakat menanggulangi maslah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak dan KB.
f. Membina kerjasama lintas program, lintas sektoral dan lembaga swadaya masyarakat.
g. Bidan harus bekerja sama dengan pamong desa atau keliang banjar
h. Bidan harus mengenal sistem/struktur masyarakat setempat
i. Bidan mempelajari data penduduk, jenis kelamin, umur, mata pencaharian, pendidikan, dan agama
4. Sistem KB dalam banjar Bali
Posyandu yang dimotori BKKBN, dinas Kesehatan dan tim penggerak PKK, memberikan pelayanan program keluarga berencana, pemeriksaan ibu hamil dan makanan sehat pada balita
B. Paguyuban
1. Pengertian
Paguyuban atau Gemeinschaft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya diwarnai dengan hubungan-hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan, bersifat batiniah dan kekal, serta jauh dan pamrih-pamrih.
Menurut Ferdinand Tonnies, paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesehatan. Kehidupan seperti ini bersifat organis dan sejati.
2. Ciri-ciri paguyuban
Menurut Ferdinand Tonnies cirri-ciri pokok dari paguyuban antara lain;
a. Intimate ; hubungan menyeluruh yang mesra
b. Private ; hubungan bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang saja
c. Exclusive ; bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk beberapa orang saja dan tidak untuk orang lain diluar ‘kita’
Sedangkan secara umum cirri-ciri paguyuban yaitu;
a. Adanya hubungan perasaan kasih sayang
b. Adanya keinginan untuk meningkatan kebersamaan
c. Tidak suka menonjolkan diri
d. Selalu memegang teguh adat lama yang konservatif
e. Sifat gotong royong masih kuat
f. Hubungan kekeluargaan masih kental
3. Tipe paguyuban
Memiliki 3 tipe yang ada dimasyarakat, yaitu;
a. Paguyuban karena ikatan darah [Gemeinschaft by Blood] yaitupaguyuban berdasarkan keturunan, contoh kelompok kekerabatan, keluarga besar.
b. Paguyuban karena tempat [gemneischaft by place] yaitu paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong menolong, contohnya arisan, RT, RW, Karang taruna, PKK,pos kamplimh atau ronda
c. Paguyuban karena jiwa dan pikiran [gemneischaft by mind] yaitu paguyuban yang terdiri dari orang yang tidak mempunyai hubungan darah atau tempat tinggalnya tidak berdekatan akan tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama. Contohnya organisasi
4. Pembahasan pelayanan kebidanan dengan pendekatan paguyuban
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat khususnya paguyuban. Untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khususnya calon bidan agar mengetahui dan mampu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan peran aktif masyarakat agar masyarakat sadar pentingnya kesehatan misalkan dengan mengadakan posyandu.
Selain menggunakan posyandu di puskesmas upaya untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dapat dilakukan dengan cara berikut;
a. Mengadakan pendekatan-pendekatan dan menjalin kerja sama petugas kesehatan atau bidan harus mengadakan pendekatan dengan organisasi masyarakat yang ada dilingkungan tersebut, misalkan karang taruna, kader desa, tokoh masyarakat. Contohnya bidan mengadakan kerja sama denga pamong desa yaitu mengajak masyarakat untuk memanfaatkan posyandu dengan giat dtang ke posyandu baik menimbang balita, imunisasi, kb dan lain lain.
b. Teknik penggunaan ancaman
Petugas memberikan ancaman baik dlam bentuk sanksi ataupun hukuman. Penggunaan teknik ini memang akan memunculkan peran serta masyarakat yang sifatnya terpaksa makan tidak akan lestari.
c. Teknik pemberian imbalan
Petugas memberikan suatu imbalan bagi masyarakat yang ingin turut serta berperan aktif, bentuk-bentuk imbalannya dapat berupa materi, penghargaan ataupun hadiah hadiah lainnya. Akan tetapi kelemahan dari teknik ini adalah perlunya disediakan imbalan yang bersifat material sehingga menyebabkan pengeluaran dana yang besar.
d. Teknik kombinasi
Dalam teknik kombinasi menggabungkan berbagai tekhnik yang ada hal ini sangat penting karena penggunaan salah satu teknik diatas mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Degan cara memilah maka kelemahan kelemahan teknik diatas dapat diminimalisir. Contohnya upaya imunisasi untuk pencegahan penyakit, pertama tama pamong desa dapat memberikan pemerintah bahwa semua bayi harus imunisasi. Para kader dan tokoh masyarakat selalu mendatangi rumah-rumah penduduk yang memiliki bayi untuk memperlihatkan manfaat imunisasi bagi bayi. Hal ini dapay menggugah motivasi masyarakat untuk ikut serta dalam kesehatan.
C. Pondok pesantren
1. Pengertian
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang mengembangkan fungsi pendalaman agama, kemasyarakatan dan penyiapan sumber daya manusia. Melalui;
a. Pendidikan agama
b. Pendidikan formal
c. Pendidikan kesenian
d. Pendidikan kepramukaan
e. Pendidikan olahra dan kesehatan
f. Pendidikan keterampilan dan kejuruan
2. Tujuan dan sasaran pondok pesantren
a. Tujuan umum
Tercapainya pengembangan dan pemantapan kemandirian pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam bidang kesehatan
b. Tujuan khusus
1) Tercapainya pengertian positif pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya tentang norma hidup sehat
2) Meningkatkan peran serta pondok pesantren dalam menyelenggarakan upaya kesehatan
3) Terwujudnya keteladanan hidup sehat dilingkungan pondok
c. Sasaran
1) Sasaran langsung
a) Pimpinan/ kyai dan pengasuh pondok pesantren
b) Pengurus/ ustadz dan santri
c) Madrasah dilingkungan pondok pesantren
2) Sasaran tidak langsung
Masyarakat sekitar pondok pesantren

3. Pola peran serta masyarakat pesantren dibidang kesehatan
Pentingnya peningkatan peran serta masyarakat dalam pondok pesantren untuk tercapainya derajat kesehatan masyarakat pondok pesantren yang optimal. Peningkatan peran serta masyarakat diwujudkan melalui;
a. Rekayasa manusia
Rekayasa manusia ditujuka kepada perorangan atau keluarga sehingga terjadi perubahan perilaku individu/ keluarga kearah yang positif terhadap penerimaan norma hidup sehat sejahtera.
b. Rekayasa sosial
1) Pengembangan kepemimpinan kesehatan yaitu pembentukan tokoh atau pemimpin yang akan menjadi panutan bagi masyarakat
2) Pengorganisasian masyarakat yaitu menggerakkan intitusi yang telah ada dan didukung oleh masyarakat luas

3) Pendanaan masyarakat yaitu pengembangan potensi baik sarana, prasarana dan dana masyarakat yang dapat digerakkan guna mendukung peningkatan kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

         Pemeriksaan fisik  atau pemeriksaan klinis  adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan ...